TED merupakan sebuah acara yang sudah ada sejak tahun 1984 yang mempunyai tujuan yaitu menyebarluaskan ide dari berbagai negara. Tujuan tersebut datang dari motto TED sendiri yaitu "Ideas worth spreading", dengan motto yang mereka pegang ini menjadi acuan. Sejak pertengahan tahun 2006, TED menawarkan untuk menonton TED yang berasal dari seluruh dunia secara online dan tidak berbayar sama sekali.TEDx yang merupakan salah satu bagian keluarga dari TED, merupakan acara TEDx yang diselenggarakan secara independen dan sampai saat ini sudah ada 4.300 kegiatan TEDx yang telah diselanggarakan.
Pada kesempatan kali ini, dari Univesitas Prasetiya Mulya kut berkecimpung untuk menyelanggarakan TEDxUniversitasPrasetiyaMulya pada 25 Maret 2017 silam dengan tema Standpoint. Standpoint sendiri memiliki latar belakang bahwa perbedaan sekecil apapun dengan cara pandang kita akan memiliki pengaruh yang dalam, dan hal tersebut hanya akan bergantung kepada diri kita sendiri dan pendirian (standpoint) kita. Atmosfer yang dibuat saat acara ini belangsung sangatlah menarik dan santai, dengan tempat duduk yang disediakan berupa bean bag dan didukung oleh cahaya yang warna warni yang membuat acara TEDx ini semakin meriah.
Dimulailah acara TEDxUniversitasPrasetiyaMulya yang dibuka oleh MC dari acara tersebut yaitu Kevin Tania. Dengan keahliannya dia bermain sulap, ia pun membuka acara tersebut dengan keahliannya. Tanpa menunggu, acara langsung dimulai dengan sesi yang mengundang 5 orang pembicara yang akan mengisi TEDx hari itu. Bapak Ali Zaenal Abidin merupakan orang pertama yang mengisi sesi tersebut dengan menceritakan pengalaman hidupnya yang menurut beliau "Life is about moments" dan kita harus menentukan arah hidup yang kita mau ambil kedepannya.
Pembicara kedua dalam acara TEDxUniversitasPrasetiyaMulya diisi oleh Bapak Asep Kambali.
Beliau adalah seorang sejarawan dan pencetus Komunitas Historia Indonesia. Tak hanya itu, beliau jugaberperan aktif dalam susunan panitia yang memilih pahlawan dalam mata uang kita. Banyak pengalaman beliau yang diceritakannya termasuk pesan beliau untuk dapat mampu menghargai sejarah bangsa untuk mampu maju kedepan.
Pembicara ketiga dalam rangkaian acara TEDxUniversitasPrasetiyaMulya adalah Airy Putra
Leokwary atau lebih umum disapa Leo Chris. Leo Chris adalah seorang fotografer yang berfokus pada objek yang unik yaitu boneka. Ia sudah bekerjasama dengan Tex Saverio dan Shu Uemura dalam proyeknya. Ide yang dibagikannya melalui jenis usahanya yang unik mampu menginspirasi para peserta.
Acara TEDxUniversitasPrasetiyaMulya juga diselingi dengan tampilan video dari rekaman acara
TED di Negara lain yang tentunya juga sangat menginspirasi para pesertanya. Pembicara keempat dalam acara TEDxUniversitasPrasetiyaMulya adalah satu-satunya pembicara perempuan dalam acara ini. Beliau adalah Isabella Harefa. Banyak penghargaan dan prestasi yang sudah diraihnya sejauh ini. Namun, ia memilih jalan social entrepreneurship dengan mendirikan Koperasi Kasih Indonesia (KKI).
Pembicara terakhir dalam acara TEDxUniversitasPrasetiyaMulya adalah seseorang yang sukses dalam usaha technology startup. Ia adalah Marcus Tan, presiden dan salah satu pendiri Carousell di Singapura. Sebagai seseorang yang menguasai bidangnya, ia banyak mengisahkan pengalamannya mendirikan Carousell dan baginya, dalam sebuah bisnis ia mengedepankan “Courage, Passion, People” untuk mampu berkembang dan merubah status quo.
Dengan motto TED yaitu "Ideas worth spreading", TEDxUniversitasPrasetiyaMulya tentunya telah berhasil membawa gagasan dan inspirasi baru bagi para peserta. Para pembicara yang hadir
dalam acara TEDxUniversitasPrasetiyaMulya tentunya telah berhasil menginspirasi dan membawa ide-
ide baru serta cara pandang baru bagi para peserta TEDx.semangat. Semangat dari peserta TEDx ini juga sangat terlihat dari para peserta dikarenakan para pembicara yang hadir untuk mengispirasi dan setelah melalui rangkaian acara yang special ini, para peserta tentunya bersemangat untuk menunggu hadirnya acara-acara TEDx berikutnya.